Pesan: Bukan Sekadar Kata-Kata


 

Pesan: Bukan Sekadar Kata-Kata

Coba ingat terakhir kali kamu ngobrol sama orang lain. Entah itu teman, keluarga, atau pacar apa yang kamu sampaikan waktu itu? Dan apa yang kamu harapkan dari mereka setelah mendengar kata-katamu? Nah, itulah yang disebut pesan dalam komunikasi.

Meski kelihatannya sederhana, pesan itu bukan sekadar kumpulan kata. Pesan adalah inti dari semua komunikasi. Lewat pesan, kita bisa menyampaikan ide, perasaan, harapan, bahkan mempengaruhi orang lain. Di dalam dunia ilmu komunikasi , pesan punya peran yang sangat penting. Karena tanpa pesan, komunikasi nggak akan terjadi.

Apa Sih Pesan Itu?

 pesan adalah isi dari komunikasi. Bisa berupa kata-kata yang kita ucapkan, tulisan yang kita kirim lewat chat, ekspresi wajah, atau bahkan diam yang penuh makna.

Pesan bisa bersifat verbal (yang diucapkan atau ditulis), atau nonverbal (seperti gestur tubuh, nada suara, atau ekspresi wajah). Bahkan ketika kita tidak bicara apa-apa, diam pun bisa menjadi pesan misalnya saat kita cemberut karena kesal, atau tersenyum karena senang.

Fungsi Pesan dalam Komunikasi

Pesan bukan cuma alat untuk menyampaikan informasi. Lebih dari itu, pesan punya berbagai fungsi tergantung tujuan komunikasinya. Misalnya:

  • Menyampaikan informasi: Seperti berita, pengumuman, atau data penting.

  • Membujuk atau memengaruhi: Iklan dan kampanye politik banyak mengandalkan pesan yang persuasif.

  • Menjalin hubungan: Obrolan ringan, candaan, atau ucapan perhatian adalah cara membangun kedekatan.

  • Mengungkapkan emosi: Marah, sedih, bahagia semua bisa disampaikan lewat pesan.

  • Memberi perintah atau arahan: Misalnya, atasan memberi tugas ke bawahannya.

Dalam ilmu komunikasi, kita belajar bagaimana pesan ini bisa dirancang dan disampaikan dengan efektif, supaya bisa mencapai tujuan komunikasi dengan tepat.

Proses Penyampaian Pesan

Pesan itu nggak muncul begitu aja. Ada proses yang terjadi saat seseorang ingin menyampaikan sesuatu. Proses ini biasanya melibatkan:

  1. Pengirim (sender): Orang yang punya ide atau perasaan yang ingin disampaikan.

  2. Penyusunan pesan (encoding): Mengubah ide menjadi bentuk yang bisa dipahami, misalnya ucapan atau tulisan.

  3. Media/saluran: Cara pesan dikirim, misalnya lewat telepon, media sosial, atau tatap muka.

  4. Penerima (receiver): Orang yang menerima pesan.

  5. Pemaknaan pesan (decoding): Cara penerima menafsirkan pesan tersebut.

  6. Umpan balik (feedback): Tanggapan dari penerima yang menunjukkan apakah pesan dimengerti atau tidak.

Contohnya, kamu kirim chat ke teman: “Gue capek banget hari ini.” Itu pesan verbal. Kalau temanmu jawab, “Wah, istirahat dulu, ya,” itu feedback-nya. Tapi bisa juga dia cuma kasih emoji 😔 itu pesan juga, meskipun nonverbal.

Apa yang Membuat Pesan Menjadi Efektif?

Nggak semua pesan berhasil disampaikan dengan baik. Kadang pesan yang kita maksud bisa disalahartikan, bahkan bisa menimbulkan konflik. Nah, supaya pesan bisa efektif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Jelas dan spesifik: Hindari pesan yang ambigu. Misalnya, “Jangan lama-lama,” itu bisa ditafsirkan beda-beda.

  • Sesuai konteks: Pesan ke sahabat tentu beda dengan pesan ke dosen. Gunakan bahasa yang sesuai.

  • Tepat sasaran: Pesan harus sesuai dengan siapa yang kita ajak bicara.

  • Disampaikan dengan cara yang pas: Nada suara, ekspresi, bahkan waktu penyampaian bisa memengaruhi makna pesan.

  • Mengandung empati: Tunjukkan bahwa kita memahami situasi dan perasaan orang lain.

Semua hal ini dibahas dan dipelajari dalam ilmu komunikasi , terutama saat kita belajar merancang pesan dalam komunikasi antarpribadi, media massa, atau komunikasi organisasi.

Jenis-Jenis Pesan

Dalam komunikasi, pesan bisa dibedakan jadi beberapa jenis tergantung tujuannya:

  1. Pesan informatif: Bertujuan memberi informasi atau fakta.

  2. Pesan persuasif: Bertujuan membujuk orang untuk melakukan sesuatu.

  3. Pesan instruksional: Memberikan arahan atau petunjuk.

  4. Pesan emosional: Bertujuan menyentuh perasaan orang lain.

Contoh sehari-hari? Saat kamu kasih saran ke teman: “Mending kamu istirahat dulu, deh. Nggak usah dipaksain.” Itu pesan persuasif sekaligus emosional.

Tantangan dalam Menyampaikan Pesan

Walaupun terlihat gampang, menyampaikan pesan bisa jadi rumit kalau ada gangguan atau hambatan, seperti:

  • Perbedaan latar belakang atau budaya: Misalnya, bercanda yang dianggap lucu di satu tempat bisa dianggap kasar di tempat lain.

  • Kondisi emosional: Kalau lagi emosi, orang cenderung salah mengartikan pesan.

  • Gangguan teknis: Pesan yang dikirim lewat media digital bisa hilang, typo, atau salah kirim.

Itulah kenapa belajar memahami dan menyusun pesan dengan baik itu penting banget. Terutama buat kamu yang tertarik di bidang komunikasi, media, humas, atau jurnalistik.

Pesan Bukan Sekadar Bicara

Pesan adalah inti dari komunikasi. Melalui pesan, kita bisa membangun hubungan, menyampaikan ide, memengaruhi orang lain, dan bahkan menciptakan perubahan.

Tapi ingat, pesan yang baik bukan cuma soal kata-kata. Ia butuh kejelasan, empati, dan disampaikan dengan cara yang tepat.

Maka dari itu, kalau kamu ingin jadi seseorang yang komunikatif, peka, dan cerdas dalam menyampaikan pesan belajar di jurusan ilmu komunikasi  bisa jadi pilihan yang sangat tepat. Karena pesan yang baik bisa mengubah banyak hal termasuk masa depanmu.



Komentar